Selama beberapa dekade, bulu tangkis telah menjadi kelas satu bagi masyarakat Indonesia. Berbagai pertandingan bulu tangkis selalu menjadi pilihan masyarakat untuk ditonton. Tidak hanya populer sebagai tontonan, olahraga ini memiliki berbagai manfaat. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan sekali seumur hidup ini untuk memperkenalkan anak-anak mereka pada olahraga, termasuk bulu tangkis, sedini mungkin.[1]
Manfaat Berolahraga Sejak Usia Dini
Aktivitas fisik dini telah terbukti secara medis dapat mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi di masa depan. Tidak hanya itu, anak yang rutin berolahraga sejak dini akan berkembang lebih baik secara fisik, mental, emosional, dan sosial.[2]
Tidak hanya itu, jaringan penyangga tubuh anak Anda yang terdiri dari otot, persendian, dan tulang menjadi lebih kuat dan fleksibel. Selain itu, anak-anak yang berolahraga secara teratur memiliki durasi dan kualitas tidur yang jauh lebih baik, membuat tubuh mereka lebih berenergi, lebih fokus, dan siap untuk pelajaran di sekolah.
Dengan berolahraga sejak usia dini, anak-anak juga dapat belajar bagaimana mengelola emosi dan stres sehingga mereka dapat menghadapi hari dengan percaya diri dan percaya diri. Jika anak Anda rutin berolahraga sejak usia dini, keterampilan sosialnya, seperti berteman, juga akan terasah.
Jadi, biarkan anak Anda membiasakan diri berolahraga sejak dini dan berikan contoh yang baik untuk mereka. Artinya, Anda juga harus rutin berolahraga agar anak-anak bisa mengikutinya.
Jika orang tua memutuskan untuk mendaftarkan anak-anak mereka di klub olahraga, khususnya badminton sejak usia dini, tidak ada ruginya. Namun, orang tua tetap perlu memastikan kondisi fisik anaknya dengan cermat dan aturan klub olahraga terkait. Jika kondisi anak Anda belum siap, jangan terlalu memaksakan diri. Ingat, tujuan utama memasukkan anak Anda ke klub olahraga adalah memberinya teman sebaya untuk memotivasinya bergerak sambil bermain bersama.
Ahli Olahraga Sejak Dini?
Ketika seseorang memilih untuk berpartisipasi dalam olahraga, itu disebut “keahlian olahraga”. Spesialisasi olahraga dicirikan oleh kinerja sepanjang tahun dalam satu olahraga dan tidak ada jenis olahraga lainnya. (Lenny Wilesma)
Ada dua pandangan tentang usia ideal untuk olahraga, khususnya bulu tangkis:[4]
- Spesialisasi Awal – Spesialisasi dimulai pada usia muda, yaitu di bawah usia 12 tahun.
- Spesialisasi Akhir – Spesialisasi dimulai dengan remaja berusia 12 tahun ke atas.
Keuntungan dari Spesialisasi Awal
- Menurut pakar olahraga, dibutuhkan waktu 10 tahun bagi seorang atlet untuk mencapai puncaknya. Dengan spesialisasi dini, atlet mencapai puncaknya pada usia muda.
- Kesempatan untuk bermain olahraga lebih lama karena dimulai lebih awal.
Kekurangan Spesialisasi Awal
- Perkembangan keterampilan motorik melambat. Keterampilan motorik, terutama melatih dan mengembangkan keterampilan motorik dasar (berlari, melompat, melempar) dan koordinasi motorik (melengkapi gerakan dasar) sampai usia 12 tahun. Spesialisasi dini membatasi kemampuan anak untuk menguasai berbagai keterampilan motorik.
- Penggunaan olahraga secara berlebihan oleh anak-anak meningkatkan risiko akibat cedera yang berlebihan. Selain itu dapat merusak bagian pertumbuhan tulang (growth plate) yang dapat mengganggu perkembangan fisik anak.
- Secara psikologis, aktivitas rutin yang tidak berubah dapat menimbulkan kebosanan (burnout), sehingga menyebabkan anak berhenti berolahraga. Harapan orang tua dan pelatih memberikan beban berat pada anak-anak dan dapat menghancurkan hubungan emosional mereka.
- Menurut Wiersma, 98% atlet profesional awal tidak pernah mencapai puncak olahraga mereka.
- Cepat matang dan cepat surut, inilah hukum alam. Spesialisasi awal dapat memicu pencapaian dengan cepat, tetapi kinerja juga menurun dengan cepat.
Pasca spesialisasi
- Kematangan fisik, emosi dan intelektual baik. Secara fisik dan mental, anak lebih mudah memilih cabang mana yang mereka sukai dan seberapa banyak olahraga yang bisa mereka lakukan.
- Selama Anda berlatih dengan cara yang benar, risiko cedera dan keterlambatan pertumbuhan akibat penggunaan berlebihan akan berkurang.
- Nilai rata-rata akan bertahan lebih lama dari atlet spesialisasi awal.
Disarankan:
- Dorong anak-anak di bawah usia 12 tahun untuk melakukan berbagai olahraga (diversifikasi olahraga/sampling olahraga) untuk meningkatkan perkembangan motorik dan mencegah cedera akibat penggunaan yang berlebihan.
- Olahraga anak harus memiliki unsur yang “menarik” dan berwarna untuk mencegah kebosanan.
- Berolahraga bukan hanya untuk berprestasi, tetapi lebih penting lagi, untuk mengembangkan kebiasaan hidup sehat sejak kecil, yang akan bertahan hingga tua.
Usia Paling Ideal Dalam Melakukan Pelatihan Badminton
Kebanyakan dari mereka yang berlaga sebagai pebulu tangkis di Indonesia menempa prestasinya sejak usia sangat muda. Beberapa orang mulai mengayunkan raket pada usia 4-5 tahun. Setelah memasuki usia sekolah (sekitar tujuh tahun), banyak dari mereka yang sudah mulai mencoba berkompetisi. Kompetisi bulu tangkis remaja, dibagi dalam kelompok umur yang berbeda. Bagaimana mereka dikelompokkan?[5]
Kompetisi kelompok umur dimulai dengan kategori “Awal” untuk atlet di bawah usia 11 tahun. Kemudian ditambahkan ke kategori “Anak-anak” untuk atlet di bawah usia 13 tahun. Selain itu, kategori Pemula adalah untuk atlet di bawah 15 tahun. Di tingkat nasional, atlet junior dan anak-anak dapat mengikuti Tur Nasional Milo School Games.
Kemudian pada Djarum National Tour diadakan tiga kategori yaitu remaja, taruna dan dewasa. Junior untuk atlet di bawah 17 tahun, taruna untuk atlet di bawah 19 tahun, dan orang dewasa bebas untuk berpartisipasi dalam semua atlet. Atlet dapat bertanding dalam kelompok usia di atas, tetapi tidak pada kelompok usia berikutnya.
Pembagian kelompok umur juga digunakan dalam berbagai kejuaraan junior internasional. Misalnya, pada tahun 2016, Indonesia menjadi tuan rumah Jakarta Junior International Open U15 dan U17, Grand Prix Junior Indonesia U15, U17 dan U19, serta Asian Youth U15 dan U17. U15 berarti “Di Bawah 15 Tahun” atau kategori Pemula untuk di bawah 15 tahun atau acara domestik serupa. dll. Pada tahun 2017, Indonesia akan menjadi tuan rumah dua kejuaraan junior bergengsi, Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Junior. Kedua game tersebut hanya memiliki kategori U19 (di bawah 19).
Pembagian kategori usia juga digunakan untuk audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis. Pada tahun 2017, klub PB Djarum menyeleksi atlet-atlet potensial untuk kategori U13 dan U11. Untuk U13 (di bawah 13), berlaku untuk atlet dengan tahun lahir maksimum 2005 atau 12. Sedangkan U11 (U11) berlaku untuk atlet dengan usia lahir maksimal 2007 atau 10 tahun.
Melalui kategori kelompok umur ini, atlet muda dapat mengukur kemampuannya dengan atlet lain yang seusia. Namun, atlet dengan kemampuan lebih untuk mengikuti kelompok usia di atas dimungkinkan.
Ikuti terus informasi dan perkembangan seputar Badminton di Gor Platinum, Platinum Gor, Platinum Badminton, Platinum N1
sumber Gambar: akurat.co Sumber Berita: [1] kompas.com, [2] klikdokter.com, [4] tepokbulu.com, [5] pbdjarum.org